Pages

Konservasi




Kelompok konservasi Museum Majapahit adalah kelompok yang menangani kegiatan Pembersihan, Perawatan dan konsolidasi semua koleksi BCB yang ada di lokasi Museum Majapahit dengan memakai metode mekanis basah, kering dan kimiawi. Keberadaan kelompok (Tim) konservasi di Museum Majapahit sebagai bentuk dari kepedulian untuk melestarikan dan melindungi BCB dari Korosi, dan tumbuhnya jamur pada koleksi. Adapun kegiatan konservasi meliputi  ;
a.    Perawatan.
Prinsip arkeologis perawatan benda cagar budaya meliputi :
·         Keaslian bahan
·         Keaslian desain
·         Keaslian teknologi pengerjaan
·         Keaslian tata letak dan konteks hubungan benda cagar budaya dengan benda lain disekitarnya
Prosedur dari perawatan harus dilakukan secara berurutan yaitu diawali dari :
Pembersihan, perbaikan (penyambungan,penyuntikan, injeksi,kamuflase). Konsolidasi, pengawetan dan pengolesan lapisan kedap air bila diperlukan dan setelah perawatan benda cagar budaya tersebut selesai, maka tetap dilakukan pemeliharaan secara teratur, disertai pengamatan/pemantuan (monitoring) secara periodic untuk mengetahui hasil perawatan.
b.    Penyambungan.
Kegiatan penyambungan ini diawali dengan mencari fragmen – fragmen yang merupakan satu-kesatuannya, kemudian diukur bendanya mulai dari tebal, tinggi, lebar, warna, bentuk dari benda tersebut. Selanjutnya setelah menemukan satu kesatuannya dilakukan susun coba setelah dilakukan susun coba kemudian direkonstruksi dengan cara dilem menggunakan bahan kimia.
c.    Kamuflase.
Kamlufase dilakukan untuk menyamarkan bekas perbaikan agar tidak terlihat menyolok. Untuk kamuflase digunakan bubuk dari bahan yang sejenis dengan benda cagar budaya dirawat, baik warna dan teksturnya dan direkatkan dengan bahan thermosetting.


d.    Konsolidasi.
Konsolidasi dimaksudkan untuk memperkuat ikatan struktur bahan benda cagar budaya yang telah mengalami pelapukan dengan menggunakan bahan konsolidasi.
Dikelompok konservasi Museum Majapahit personalnya terdiri dari 4 orang yang terdiri dari :
- Moh. Ichwan           sebagai koordinator
- Poespita Agustina anggota
- Suryanto                 anggota
- Andrew habibie     anggota
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan/dilaksanakan selama bulan Juli 2010 meliputi :
1. Peragaan Kegiatan konservasi
Kegiatan ini  dilaksanakan  mulai dari tanggal 1-15 Juli 2012, sesuai dengan anjuran dari Ibu Wamenbud, Prof.Dr. Windnu Nurhayati,Ms bahwa semua museum di Indonesia diharapkan memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif dan rekreatif , seperti kegiatan konservasi dan ekskavasi, registrasi, serta permainan selama liburan sekolah . Adapun petugas pemandu dalam kegiatan ini adalah tim konservasi yang dikoordinatori oleh Sdr. Moh. Ichwan dengan anggotanya Suryanto, Andrew Habibie, Reny C. Kegiatan konservasi dilakukan secara terpadu antara kegiatan ekskavasi dan registrasi yang berlokasi di dekat kotak gali, halaman utara Museum Majapahit. Peragaan ini memberikan pemahaman secara lengkap kepada pengunjung museum dari tahap awal proses mendapatkan artefak yang terpendam dalam tanah, selanjutnya diregistrasi dan didokumentasi serta dilakukan perawatan/konservasi. Peragaan konservasi yang diberikan kepada pengunjung yaitu simulasi pembersihan mekanis kering yaitu pembersihan artefak dengan menggunakan sikat nilon/sikat gigi, pembersihan mekanis basah yaitu pembersihan dengan menggunakan alkkohol dan aseton. Kegiatan simulasi  yang lain  yaitu melakukan konsolidasi terhadap artefak tembikar yang sudah pecah dengan harapan pengunjung bisa interaktif dengan cara mencoba secara langsung merekonstruksi dan menyambung artefak tersebut dengan memakai lem UHU.
Kegiatan ini diapresiasikan oleh pengunjung Museum Majapahit, dengan cara diskusi dan mencoba langsung cara merekonstruksi dan menyambung artefak. Pengunjung merasa senang dan merasakan sensasi serta mendapatkan pengalaman baru dari kegiatan  ini.

2. Pembuatan duplikat BCB
Pembuatan duplikat BCB Siti Fatimah Binti Maimun Bin  Hibatallah dari komplek makam leran ini dilaksanakan mulai tanggal 10 – 13 Juli 2012, dilaksanakan di Museum Majapahit, dalam rangka kegiatan pameran budaya yang diadakan di Mataram. Penduplikatan (pembuatan replica) ini dilaksankan oleh dari Pokja konservasi BPCB dan dibantu tim konservasi dari Museum Majapahit . adapun personal dari kegiatan ini dikoordinatori oleh Ibu Dra. Endang Kristinah dari Pokja konservasi dengan anggotanya yg terdiri dari : Hari Sunanto, Purwanto, Edi Sutomo, Abd. Bagus dan dibantu tenaga dari Museum Majapahit yaitu Sdr. Suryanto dan Andrew Habibie. Proses penduplikatan ini melalui tiga tahap :
Tahap pertama Pembersihan
Obyek BCB  yang akan diduplikat harus dibersihkan dari kotoran-kotoran memakai teknik mekanis kering dengan cara disikat dan disemprot angin memakai kompresor serta memakai teknis mekanis basah dengan cara diolesi alcohol
Tahap kedua Pembuatan Cetakan/Negatif
Tahap ini diawali dengan pengolesan vaselin pada permukaan nisan dengan tujuan untuk memperjelas hasil cetakan agar cetakan tidak melekat pada nisan. Cetakan dibentuk dengan cara mengoleskan adonan silicon rober pada seluruh bidang permukaan nisan. Setelah kering jadilah cetakan dalam bentuk negative.
Tahap ketiga Pencetakan
Permukaan bidang cetakan diolesi dengan vaselin dan kemudian diisi bahan duplikat yaitu adonan lem resin, serat fiber dan pewarna batu. Setelah kering cetakan dibuka dan  dibersihkan dengan menggunakan alcohol untuk menghilangkan vaselin, maka jadilah duplikat ninsan Fatimah Binti Maimun Bin Habatallah


3. Perawatan  BCB di Pendopo Museum Majapahit  ( menggunakan Spraiyer )
Pembersihan dilakasanakan tanggal koleksi BCB di Museum Majapahit dilaksanakan tanggal 12 Juli 201dan dilakukan secara berkala sebagai bentuk dari kegiatan rutinitas untuk menjaga agar koleksi tidak mengalami korosi dan ditumbuhi jamur atau  jasad renik yang akan merusak koleksi (BCB).  Kegiatan ini dilakukan memakai metode mekanis basah /disemprot memakai spraiyer. Adapun yang melaksanakan kegiatan ini adalah  tim konservasi dari Museum Majapahit yang terdiri dari Puspita Agustina, Suryanto, Andrew Habibie, Reny dibantu teman-teman dari Subpokja Pemandu Sdr. Subandi dan Didik Hermawan juga bekerjasama dengan teman-teman dari pertamanan Choirul Huda, dan Pariyo.

 4. Rekonstruksi Jobong.      
                      

Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 18 s/d 31 Juli 2012 ini merupakan bentuk dari kegiatan penyambungan jobong yang pecah dan sudah menjadi artefak. Sebelum dilakukan penyambungan koleksi dibersihkan dahulu agar terbebas dari debu, kemudian direkonstruksi, setelah semua  bagian  cocok selanjutnya bagian tepi atau pinggir diberi lem yang terdiri dari lem resin dan  Hardiner yang dicampur menjadi satu selanjutnya dioleskan dan perbagian langsung disambungkan agar lem tidak menjadi kering dan diberi tanah liat, kemudian diikat dengan karet agar lem dan fragmen menyatu dengan baik. Kegiatan ini  dilaksanakan dibengkel kerja konservasi Museum Majapahit. Pelaksana dari kegiatan ini adalah tim konservasi dari Museum Majapahit yaitu Moh. Ichwan, Puspita Agustina, Suryanto, Andrew Habibie dan Reny C. Dari kegiatan ini sudah tersambung utuh 5 buah jobong dan Fragmen sebanyak 18 buah

No comments:

Post a Comment