Kepemanduan & Pengunjung

Museum Majapahit merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang perlu dikunjungi oleh masyarakat umum karena menyimpan “kenang-kenangan” dari sebuah peradaban di masa lalu utamanya dari masa Majapahit. Di mana peradaban Majapahit tersebut merupakan cikal bakal Indonesia modern dan menjadi identitas diri yang membedakan Indonesia dari bangsa di dunia lainnya. Museum juga bisa dikatakan merupakan jembatan komunikasi antar generasi yang berbeda ratusan bahkan ribuan tahun. Dan sebagai interpreter atau orang yang bisa menceritakan koleksi-koleksi yang ada maka di museum ada kelompok kerja yang menjadi ujung tombak atau yang berhadapan langsung dengan pengunjung yaitu kelompok kerja pemanduan. Tugas kelompok kerja pemanduan adalah penerimaan tamu (front office) dan pemanduan tamu baik pengunjung domestik maupun pengunjung dari mancanegara.



A. KEGIATAN PENERIMAAN PENGUNJUNG
Di Museum Majapahit diwajibkan setiap pengunjungnya untuk mengisi buku tamu. Ini diperlukan sebagai bahan laporan bulanan untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk baik pengunjung lokal maupun mancanegara serta latar belakang pengunjung apakah dari kalangan pelajar atau dari kalangan umum



(pic. menyusul)

Kunjungan Bapak Dukut Imam Widodo (penulis buku)



B. KEGIATAN PEMANDUAN
 Pemanduan siswa sekolah dan mahasiswa

Museum Majapahit hampir setiap hari selalu dikunjungi rombongan sekolah dan universitas baik dari lokal Mojokerto maupun dari luar daerah bahkan dari luar propinsi. Tujuan mereka datang ke Museum Majapahit adalah untuk belajar tentang sejarah Majapahit dan melihat secara langsung peninggalan masa Majapahit di sekitar Trowulan. Alur pemanduan diawali dengan penerimaan rombongan oleh pemandu di pendopo, setelah itu pemandu menerangkan tentang sejarah Majapahit, sejarah berdirinya Museum Majapahit, fungsi museum, dan pengertian benda cagar budaya. Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar, pemanduan dilakukan dengan metode 2 arah sehingga siswa dapat berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan pemandu. Ada kalanya dari pihak sekolah sudah membekali siswa nya dengan lembar kerja sehingga pertanyaan lebih terarah. Setelah kegiatan diskusi, siswa dipandu berkeliling oleh pemandu untuk melihat koleksi yang ada. Di museum ada 4 ruang pamer yaitu ruang logam, ruang terakota, ruang prasejarah dan Islam serta pendopo.

Kunjungan siswa Mentari International School Jakarta

 Pemanduan pengunjung mancanegara
 Pemanduan kunjungan dinas


Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia

(pic. menyusul)

Kunjungan Komisi X DPR RI

 Pemanduan kunjungan perusahaan

(pic. menyusul)
Kunjungan karyawan PT. Pelindo


 Pendampingan kunjungan perusahaan dan instansi
Ada kalanya perusahaan maupun instansi melakukan kegiatan intern dengan meminjam tempat di Museum Majapahit. Seperti misalnya rapat, makan siang dan kegiatan pengeditan video.

(pic. menyusul)
Kegiatan intern Komisaris dan Direksi Bank Mandiri di Museum Majapahit







C. KEGIATAN PENDAMPINGAN SISWA PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Museum Majapahit juga menjadi tempat bagi siswa-siswi SMK jurusan Pariwisata untuk melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin). Di sana mereka belajar bagaimana menjadi seorang pemandu museum yang profesional. Selain siswa SMK, mahasiswa dari jurusan sastra juga melakukan Praktek Kerja Lapangan di museum. Kegiatan mereka antara lain mengajar bahasa asing, serta memperkenalkan kebudayaan dari negara tersebut kepada pegawai museum. Di samping melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan akademisnya, mereka juga membantu kegiatan yang sehari-hari dilakukan oleh pegawai museum misalnya registrasi (pendataan) dan pembersihan koleksi.

(pic. menyusul)
Pendampingan mahasiswa jurusan Sastra Jepang Universitas Pesantren Darul Ulum Jombang (Unipdu)

(pic. menyusul)
Pendampingan siswa jurusan Pariwisata SMKN 1 Trowulan Mojokerto

(pic. menyusul)
Pembelajaran bahasa Jepang