A.
SELAYANG
PANDANG
Museum Majapahit adalah museum
arkeologi yang terletak di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Museum
ini dibangun untuk menyimpan, merawat, dan memamerkan berbagai artefak dan
temuan arkeologi yang ditemukan di sekitar Trowulan dan Jawa Timur. Tempat ini
adalah salah satu lokasi bersejarah terpenting di Indonesia yang berkaitan
dengan sejarah kerajaan Majapahit.
Kebanyakan dari koleksi museum
ini berasal dari masa kerajaan Majapahit, akan tetapi koleksinya juga mencakup
berbagai era sejarah di Jawa Timur, seperti masa kerajaan Kahuripan, Kediri,
dan Singhasari. Museum ini terletak di tepi barat kolam Segaran. Museum
Trowulan adalah museum yang memiliki koleksi relik yang berasal dari masa
Majapahit terlengkap di Indonesia.
Sebagai ibukota terakhir Kerajaan
Majapahit, Kecamatan Trowulan kaya akan peninggalan-peninggalan, berupa Gapura
Bajang Ratu, Candi Kedaton, Candi Tikus, Kolam Segaran, dan lain-lain.
Disamping itu, masih banyak peninggalan yang berupa komponen bangunan, artefak,
dan arca-arca yang jumlahnya ribuan. Sisa-sisa puing Kerajaan Majapahit itulah
yang kini berada di Museum Majapahit.
Seorang Bupati
Mojokerto yang bernama R.A.A. Kromodjojo Adinegoro memiliki jasa besar atas
pendirian Museum Trowulan. Diawali atas prakarsanya dan seorang arsitek Belanda
bernama Henry Maclaine Pont mendirikan Oudheeidkundige Vereebeging Majapahit
(OVM) pada tanggal 24 April 1924 yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan
meneliti peninggalan-peninggalan Majapahit. OVM menempati sebuah bangunan di
Trowulan yang terletak di Jalan Raya antara Mojokerto dan Jombang (sekarang
Kantor BP3 Trowulan).
Seiring dengan perkembangan waktu maka OVM memiliki jumlah koleksi yang melimpah bahkan beberapa temuan berasal dari luar Situs Trowulan. Semakin banyaknya jumlah koleksi tersebut maka pada tahun 1926 para pemrakarsa OVM berniat mendirikan Museum yang bernama Museum Trowulan. Museum ini terbuka untuk umum dan didirikan bangunan khusus untuk ruang pamernya.
Pada masa pendudukan Jepang (1942), museum sempat ditutup untuk umum karena Henry Maclaine Pont ditawan oleh Jepang. Guna menjaga aset museum tersebut maka pemerintah mengambil alih pengelolaannya.
Semenjak Indonesia merdeka maka pengelolaan dilakukan oleh bangsa sendiri melalui lembaga Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) yang sekarang bernama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur. Kantor tersebut selain mengelola museum juga melakukan perlindungan benda purbakala di seluruh wilayah Jawa Timur sehingga Museum Trowulan pada akhirnya menampung benda cagar budaya yang rawan rusak atau hilang di tempat aslinya. Museum akhirnya berpindah ke arah selatan berganti nama menjadi Balai Penyelamatan Arca. Penamaan tersebut didasarkan atas fungsinya yaitu lokasi penyelamatan arca dan sejenisnya. Walaupun nama tersebut sudah berubah tetapi masyarakat masih mengenal dengan nama Museum Trowulan.
Jumlah koleksi Museum Trowulan semakin bertambah banyak pada tahun 1999 karena adanya pemindahan dan penggabungan koleksi Gedung Arca Mojokerto dengan Museum Trowulan. Penembahan koleksi tersebut terutama berasal dari koleksi R.A.A. Kromodjojo Adinegoro pada masa sebelumnya yang disimpan di Gedung Arca Mojokerto tersebut.
Mulai tanggal 3 November 2008 secara resmi nama Balai Penyelamatan Arca atau Museum Trowulan berganti nama menjadi Pusat Informasi Majapahit (PIM) yang diresmikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jero Wacik. Penamaan tersebut didasarkan atas peningkatan kebutuhan masyarakat akan informasi tentang Majapahit baik oleh peneliti maupun masyarakat umum. Sebuah informasi terpadu baik berupa data tertulis, digital, gambar maupun peninggalan pada zaman Majapahit nantinya dapat diakses secara lengkap di Pusat Informasi Majapahit tersebut.
Walaupun nama dan bentuk kegiatannya sudah mengalami perubahan dan perkembangan, tetapi fungsi dan tujuan dasarnya tidak berubah yaitu tetap sebagai museum dan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya di Jawa Timur. Bahkan sekarang beragam bentuk kegiatan mampu dilaksanakan di Pusat Informasi Majapahit tersebut, sebagai contoh kegiatan outbond yang mampu menampung sekitar 800 orang. Bertambahnya nilai penyajian dan bentuk kegiatan di PIM mampu mendongkrak pula nilai museum bukan hanya sekedar tempat mengumpulkan benda-benda antik tetapi juga sebagai sarana hiburan keluarga dan kelompok masyarakat. Bahkan siswa-siswa di sekitar Mojokerto hampir setiap akhir pekan selalu mengadakan kegiatan kunjungan atau hanya sekedar melaksanakan kegiatan outbond di kompleks PIM tersebut.
Seiring dengan perkembangan waktu maka OVM memiliki jumlah koleksi yang melimpah bahkan beberapa temuan berasal dari luar Situs Trowulan. Semakin banyaknya jumlah koleksi tersebut maka pada tahun 1926 para pemrakarsa OVM berniat mendirikan Museum yang bernama Museum Trowulan. Museum ini terbuka untuk umum dan didirikan bangunan khusus untuk ruang pamernya.
Pada masa pendudukan Jepang (1942), museum sempat ditutup untuk umum karena Henry Maclaine Pont ditawan oleh Jepang. Guna menjaga aset museum tersebut maka pemerintah mengambil alih pengelolaannya.
Semenjak Indonesia merdeka maka pengelolaan dilakukan oleh bangsa sendiri melalui lembaga Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) yang sekarang bernama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur. Kantor tersebut selain mengelola museum juga melakukan perlindungan benda purbakala di seluruh wilayah Jawa Timur sehingga Museum Trowulan pada akhirnya menampung benda cagar budaya yang rawan rusak atau hilang di tempat aslinya. Museum akhirnya berpindah ke arah selatan berganti nama menjadi Balai Penyelamatan Arca. Penamaan tersebut didasarkan atas fungsinya yaitu lokasi penyelamatan arca dan sejenisnya. Walaupun nama tersebut sudah berubah tetapi masyarakat masih mengenal dengan nama Museum Trowulan.
Jumlah koleksi Museum Trowulan semakin bertambah banyak pada tahun 1999 karena adanya pemindahan dan penggabungan koleksi Gedung Arca Mojokerto dengan Museum Trowulan. Penembahan koleksi tersebut terutama berasal dari koleksi R.A.A. Kromodjojo Adinegoro pada masa sebelumnya yang disimpan di Gedung Arca Mojokerto tersebut.
Mulai tanggal 3 November 2008 secara resmi nama Balai Penyelamatan Arca atau Museum Trowulan berganti nama menjadi Pusat Informasi Majapahit (PIM) yang diresmikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jero Wacik. Penamaan tersebut didasarkan atas peningkatan kebutuhan masyarakat akan informasi tentang Majapahit baik oleh peneliti maupun masyarakat umum. Sebuah informasi terpadu baik berupa data tertulis, digital, gambar maupun peninggalan pada zaman Majapahit nantinya dapat diakses secara lengkap di Pusat Informasi Majapahit tersebut.
Walaupun nama dan bentuk kegiatannya sudah mengalami perubahan dan perkembangan, tetapi fungsi dan tujuan dasarnya tidak berubah yaitu tetap sebagai museum dan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya di Jawa Timur. Bahkan sekarang beragam bentuk kegiatan mampu dilaksanakan di Pusat Informasi Majapahit tersebut, sebagai contoh kegiatan outbond yang mampu menampung sekitar 800 orang. Bertambahnya nilai penyajian dan bentuk kegiatan di PIM mampu mendongkrak pula nilai museum bukan hanya sekedar tempat mengumpulkan benda-benda antik tetapi juga sebagai sarana hiburan keluarga dan kelompok masyarakat. Bahkan siswa-siswa di sekitar Mojokerto hampir setiap akhir pekan selalu mengadakan kegiatan kunjungan atau hanya sekedar melaksanakan kegiatan outbond di kompleks PIM tersebut.
Dan kini nama
Pusat Informasi Majapahit (PIM) tersebut kini berubah nama menjadi Museum
Majapahit.
B.
KEISTIMEWAAN
Museum Majapahit ini merupakan museum istimewa, karena 80% koleksinya
adalah peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Dalam pelajaran sejarah, Majapahit
disebut sebagai kerajaan besar di Asia Tenggara yang berdiri pada 12 November
1293 dan bertahan selama 2 abad, dari abad ke-13 hingga abad ke-15. Ketika dipimpin
oleh Gadjah Mada dan Hayam Wuruk, kerajaan ini mengalami masa kejayaannya
sehingga berekspansi ke Malaysia dan Thailand.
Dalam aspek teritorial, Majapahit
mempunyai wilayah yang luas, baik yang berupa daratan maupun lautan. Menurut Nagarakrtagama
Pupuh XVI, wilayah kekuasaan Majapahit membentang dari Lemuri di Aceh hingga
Wanin di Irian Jaya, hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang, ditambah
beberapa negara Asia Tenggara seperti Buruneng (Brunei), Pahang, Kelantan,
Trengganu, Johor dan Kedah di wilayah Malaysia Wilayah itu disebut Nusantara,
dwipantara atau desantara yang terdiri dari 8 satuan mandala: (1) Jawa; (2)
Sumatera; (3) Kalimantan; (4) Semenanjung Melayu; (5) Nusa Tenggara; (6)
Sulawesi; (7) Maluku; dan (8) Papua. Perluasan wilayah Nusantara ini merupakan
prestasi politik Patih Majapahit Gajah Mada melalui Sumpah Palapanya yang
dicapai dengan pendekatan diplomatik maupun penaklukan menggunakan ekspedisi
militer.
Museum
Majapahit memiliki bebrapa ruang, ruang museum dibagi dua bagian:
1.
Ruang Pamer, digunakan untuk memamerkan artefak
berukuran relative kecil,, ada mata uang, senjata, prasasti, alat elat, dan peralatan
rumah tangga.
2.
Pendopo, digunakan sebagai tempat pamer artefak
berukuran elative berat dan masih seperti arca, relief, kala, yoni, dan
lain-lain.
Selain memamerkan koleksi tersebut, di Museum Majapahit ini
juga terdapat koleksi miniatur arca terakota pria dan wanita pada masa kerajaan
Majapahit, dan juga beberapa wajah asing seperti gujarat, persia, china dll.
Pengunjung juga dapat menyaksikan jenis koleksi lainnya seperti surya majapahit
yang menjadi master piece Museum Majapahit karena surya majapahit adalah suatu
symbol kerajaan Majapahit, pipa air, mata uang, keris, perhiasan, arca wisnu
naik garuda, sumur tua asli peninggalan kerajaan Majapahit, contoh miniatur
bangunan rumah pada masa kerajaan Majapahit, dokumen, peta, foto-foto candi di
seluruh Jawa Timur.
Koleksi Benda Cagar Budaya yang terdapat di Museum Majapahit
ini mencapai 90.000 buah koleksi, dan
jumlah koleksi Museum Majapahit ini terus bertambah hingga mencapai
100.000 buah koleksi.
Di lokasi Museum Majapahit juga
terdapat situs bekas pemukiman pada masa kerajaan Majapahit dan terdapat Taman
Majapahit yg terletak di sebelah selatan Gedung Museum Majapahit dapat di
nikmati oleh pengunjung yang berkunjung kesini.
Di Museum Majapahit anda dapat
mengamati beragam koleksi langka nan indah yang menggambarkan peradaban maju
Kerajaan Majapahit. Kemampuan para perajin logam dari emas, perak, kuningan,
perunggu, tembaga, dan besi pada masa itu telah mencapai tingkatan tinggi.
Bahkan, lonceng dari logam untuk gantungan di leher sapi pun ditatah dengan
cita rasa seni yang indah.
Wisatawan yang berkunjung ke Museum
Majapahit juga dapat mengunjungi obyek wisata sejarah lainnya yang terletak
cukup dekat dengan lokasi Museum ini, seperti Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Candi
Kedaton, Supur Upas, Candi Gapura Wringin Lawang, Candi Brahu, Kolam Segaran,
Maha Vihara Majapahit dsb.
C.
LOKASI
Lokasi Museum ini
terletak di Jl. Pendopo Agung, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Telp. Dan
Fax: (0321) 495515. Sekitar 1 jam dari Kota Surabaya (GPS: -
7.560139,112.380888).
D.
AKSES
Mengunjungi Museum
Majapahit cukup mudah, karena letaknya yang mudah dijangkau Museum ini
dapat dicapai melalui jalan raya Trowulan atau jalan kecamatan tepat di
seberang Kolam Segaran.
(TAMBAH
AKSES MENYUSUL)
(INFORMASI
JAM KUNJUNGAN)
E.
HARGA TIKET
Wisatawan
yang mengunjungi museum ini di kenai biaya yang bervariasi berdasarkan
perseorangan atau rombongan. Bagi pengunjung rombongan dewasa dikenai biaya
sebesar Rp. 2.500, mahasiswa, pelajar dan anak-anak dikenai biaya sebesar Rp.
1.500. sementara itu bagi pengunjung asing dikenai biaya masuk sendiri yaitu
sebesar Rp. 5.000 setiap perorangan.
F.
AKOMODASI DAN FASILITAS LAINNYA.
Di museum
ini telah tersedia fasilitas-fasilitas penunjang, seperti ruang gudang koleksi,
ruang administrasi, kamera pengawas di setiap ruangan (CCTV), alat pemadam
kebakaran, rest area, sovenir, halaman parkir yang luas, permainan tradisional,
mushola, serta sering diadakan event-event yang tidak lepas dari unsur edukasi
yang penuh dengan kreasi dan edukatif.
Alamat:MUSEUM MAJAPAHIT
Jalan Raya Pendopo Agung
Trowulan 61362
Jawa Timur
Telp. 0321 494 313
Jam Kunjungan:
Selasa - Minggu 07.30-15.30
Jumat 11.30-12.30 tutup
Senin dan hari libur nasional tutup
Selasa - Minggu 07.30-15.30
Jumat 11.30-12.30 tutup
Senin dan hari libur nasional tutup
RUMAH SAKIT ISLAM SAKINAH MOJOKERTO
ReplyDeleteJalan RA Basuni 12 Sooko
Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur indonesia
Phone: (0321)
321922,326991,329669.383715
Sms : 082330052225
Fax: (0321) 329670
Email: itsakinah@gmail.com
Saya berencana untuk membawa mahasiswa asing berkunjung. Pertanyaan:
ReplyDelete1. Apakah ada perbedaan harga tiket masuk bagi mereka?
2. Apakah ada kegiatan lain yang dapat dilakukan di museum seperti hands on activity atau mempraktekan membuat sesuatu atau mungkin kegiatan lain selain melihat-lihat kokeksi museum?
Terima kasih.
Saya penulis buku2 kebudayaan, a.l. ALBUM ARSITEKTUR CANDI Yaitu dokumentasi candi seluruh Indonesia. Izin titipjual di toko museum diskon 25%. Mhn kbr.
ReplyDeleteSaya juga titip jual di artshop Museum Nasional Jkt.
ReplyDeleteSaya juga titip jual buku tersebut di artshop Museum Nasional. Buku ini sangat berguna karena dapat menjelaskan artefak arca2 dan candi2 disana.
ReplyDeleteEmail myrtha.soeroto@yahoo.co.id
ReplyDelete